galihaxzen.com
KELOMPOK TANI TERNAK KARYA MEGA JAYA BUMIREJO
Sabtu, 25 Juni 2011
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN IBU HAMIL Disusun oleh: Nama : HARYANTO NIM : 0901209 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN 2011 SAP SATUAN ACARA PEMBELAJARAN Diagnosa Keperawatan : Kurang pengetahuan tentang tanda gejala kehamilan berhubungan dengan kurang informasi Pokok Bahasan : Pengetahuan tentang tanda dan gejala kehamilan Sasaran : Ibu ibu pasca menikah (4 orang) Waktu : Jam 09.00 s.d. 09.20 WIB Pertemuan Ke : 1 Tanggal : 7 Mei 2011 Tempat : Di Desa Selokerto Penyuluh : Haryanto I. TIU (TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM) Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 20 menit ibu ibu mengerti tentang tanda dan gejala kehamilan. II. TIK (TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS) Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 20 menit ibu ibu mampu mengetahui : 1. Pengertian hamil 2. Menyebutkan kembali tanda dan gejala hamil 3. Menyebutkan kembali penyebab hamil 4. Menyebutkan kembali makanan yang boleh dikonsumsi & tidak boleh dikonsumsi masing-masing 2. III. POKOK MATERI : Materi Terlampir 1. Pengertian hamil 2. Tanda dan gejala hamil 3. Penyebab hamil 4. Makanan yang boleh dimakan & tidak boleh dimakan IV. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR Metode : Ceramah dan Tanya Jawab V. PELAKSANAAN JAM/WAKTU TAHAP RESPON 3 menit Orientasi 1. Memberi salam 2. Mengingatkan kontrak 3. Menjelaskan maksud dan tujuan 4. Menanyakan kesediaan 5. Apersepsi Menjawab salam Audiens menyimak Audiens menyimak Siap mendengarkn 10 menit Kerja 1. Menjelaskan pengertian hamil 2. Menjelaskan gejala hamil 3. Menjelaskan penyebab hamil 4. Menjelaskan makanan yang boleh dimakan & tidak boleh dimakan 5. Menjelaskan penatalaksanaan hamil Mendengarkan 7 menit Terminasi 1. Melakukan evaluasi 2. Memberikan reward 3. Memberi salam penutup Mampu menjawab Audiens senang Menjawab salam VI. MEDIA Lembar Balik dan leaflet VII.SUMBER By: http://www.lampungpost.com/cetak/cetak.php?id=2004061402105177 By:http://www.blogcatalog.com/blog/sahabatsehat/c49f9bd1718dc0da97210a52bc91b07b VIII. EVALUASI 1. Persiapan : a. Materi sudah siap dan dipelajari 2 hari sebelum penkes b. Media sudah siap 2 hari sebelum penkes c. Undangan untuk peserta sudah disampaikan 2 hari sebelum penkes d. Tempat sudah siap 2 jam sebelum penkes e. SAP sudah siap 2 hari sebelum penkes 2. Proses : a. 80% peserta datang tepat waktu b. Peserta memperhatikan penjelasan perawat c. Peserta aktif bertanya atau memberikan pendapat d. Media dapat digunakan secara efektif 3. Hasil : a. Jelaskan kembali pengertian hamil b. Sebutkan kembali tanda dan gejala hamil c. Sebutkan kembali penyebab hamil d. Sebutkan kembali makanan yang boleh dimakan & tidak boleh dimakan LAMPIRAN MATERI KEHAMILAN A. Pengertian Hamil adalah sebuah proses yang diawali dengan kluarny sel telur yang matang pada saluran sel telur yang kemudian bertemu dengan sperma dan keduanya menyatu dan membentuk sel yang akan bertumbuh ( BKKBN 2004 ). Seorang ibu belum tentu dikatakan hamil apabila hanya memiliki tanda-tanda seperti terlambat haid, mual, muntah, perut dan payudara membesar karena dikatakan hamil apabila sudah terdengar bunyi denyut jantung janin serta terlihatnya tulang janin melalui Ultra Sono Grafi (USG) dan dalam foto rontgen (Mochtar, 2002). B. Patofisiologis Hamil Proses kehamilan merupakan mata rantai berkesinambungan, masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya kehamilan normal kira-kira 280 hari (40 minggu) sampai 300 hari (42 minggu) yang terhitung dari haid terakhir. Kehamilan 40 minggu disebut kehamilan cukup bulan, bila kehamilan lebih dari 42 minggu disebut kehamilan post matur. Kehamilan dibagi 3 fase yaitu trimester I (antara 0 sampai 12 minggu) trimester II (antara 12 minggu sampai 28 minggu) dan trimester III (antara 28 minggu sampai 40 minggu). C. Tanda Hamil 1. Tanda Pasti Kehamilan (Wiknjosastro, 2002) Gerakan janin pada primi-gravida dapat dirasakan oleh ibunya pada kehamilan 18 minggu, sedangkan pada multigravida pada 16 minggu, oleh karena sudah berpengalaman dari kehamilan terdahulu. Gerakan janin kadang-kadang pada kehamilan 20 minggu dapat diraba secara obyektif oleh pemeriksa, balotemen dalam uterus sudah dapat diraba pada kehamilan lebih tua. Bila dilakukan pemeriksaan dengan sinar roentgen kerangka fetus mulai dapat dilihat. Dengan alat fetal electro cardiography denyut jantung janin dapat dicatat pada kehamilan 12 minggu. Dengan stetoscope Laennec bunyi jantung janin baru dapat didengar pada kehamilan 18–20 minggu, dan juga dapat didengar bising dari uterus yang sinkron dengan nadi ibu karena pembuluh pembuluh darah uterus membesar. Dalam triwulan terasa gerakan janin lebih gesit. Bunyi jantung janin juga dapat didengar lebih jelas. Bagian-bagian besar janin, ialah kepala dan bokong, dan bagian bagian kecil, ialah kaki dan lengan, dapat pula diraba dengan jelas. Pada primi-gravida kepala janin mulai turun pada kehamilan kira-kira 36 minggu, sedang pada multi-gravida pada kira-kira 38 minggu, atau kadang-kadang baru turun pada permulaan partus. Dari keseluruhan yang diuraikan maka diagnosis pasti kehamilan dapat dibuat apabila : a. Dapat diraba dan kemudian dikenal bagian-bagian janin. b. Dapat dicatat dan didengar bunyi jantung janin dengan beberapa cara. c. Dapat dirasakan gerakan janin dan balotemen. d. Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka janin. e. Dengan Ultrosonografi (scanning) dapat diketahui ukuran kantong janin, panjang janin (crown-rump), dan diameter biparietalis hingga dapat diperkirakan tuanya kehamilan, dan selanjutnya dapat dipakai untuk menilai pertumbuhan janin. Jika diketemukan salah satu tanda pasti maka diagnose kehamilan dapat dibuat pasti. Tanda-tanda pasti baru timbul pada kehamilan yang sudah lanjut. Yaitu diatas 16 minggu tapi dengan menggunakan ultra sounografi kehamilan sudah nampak pada kehamilan 10 minggu dan bunyi jantung janin sudah dapat didengar pada kehamilan 12 minggu 2. Tanda dugaan hamil/ tanda-tanda presumptif a. Amenore Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak haid lagi. Penting diketahui tanggal hari pertama haid terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan dan perkiraan persalinan. b. Nausea (enek) dan Emisis (muntah) Enek umumnya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, disertai kadang-kadang oleh emosi. Morning Sickness dalam batas-batas tertentu keadaan ini masih fisiologik. Bila terlampau sering, dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut Hiperemisis Grafidarum. c. Mengidam (Menginginkan makanan atau minuman tertentu) Mengidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama akan tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan. d. Pingsan Sering dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai. Dianjurkan pada bulan-bulan pertama tidak berada di tempat itu. Keadaan ini akan hilang sesudah kehamilan 16 minggu. e. Payudara tegang dan membesar Keadaan ini disebabkan oleh pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktuli dan alveoli di payudara. f. Anoreksia (tidak nafsu makan) Pada bulan-bulan pertama tidak anoreksi, tetapi setelah itu nafsu makan timbul lagi. Hendaknya dijaga jangan sampai salah pengertian makan untuk “dua orang” sehingga kenaikan berat badan tidak sesuai dengan tuanya kehamilan. g. Sering kencing Kejadian ini terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan karena tertekan uterus yang mulai membesar. Pada tri wulan kedua umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus yang mulai membesar dari rongga panggul. Dan menekan kembali kandung kencing. h. Obstipasi (sulit buang air besar) Keadaan ini karena pengaruh progesterone dapat menghambat peristaltik usus. i. Pigmentasi kulit Terjadi pada usia kehamilan 12 minggu ke atas pada pipi, hidung dan dahi, kadang-kadang nampak deposit pigmen yang berlebihan, dikenal sebagai kloasma grafidarum. Areola mamae juga menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen yang berlebih daerah leher hitam (linea gresia). Pigmentasi ini terjadi karena pengaruh dari hormone steroid plasenta yang merangsang melanofor dari kulit. j. Epulis Hipertropi dari papil gusi terjadi pada trimester pertama k. Varises Sering dijumpai pada trimester terakhir. Didapat pada daerah genetalia eksterna, fosa paplitea, kaki dan betis. Pada multi gravida kadang-kadang varises ditemukan pada kehamilan terdahulu, timbul kembali pada trimester per
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN IBU HAMIL Disusun oleh: Nama : HARYANTO NIM : 0901209 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN 2011 SAP SATUAN ACARA PEMBELAJARAN Diagnosa Keperawatan : Kurang pengetahuan tentang tanda gejala kehamilan berhubungan dengan kurang informasi Pokok Bahasan : Pengetahuan tentang tanda dan gejala kehamilan Sasaran : Ibu ibu pasca menikah (4 orang) Waktu : Jam 09.00 s.d. 09.20 WIB Pertemuan Ke : 1 Tanggal : 7 Mei 2011 Tempat : Di Desa Selokerto Penyuluh : Haryanto I. TIU (TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM) Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 20 menit ibu ibu mengerti tentang tanda dan gejala kehamilan. II. TIK (TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS) Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 20 menit ibu ibu mampu mengetahui : 1. Pengertian hamil 2. Menyebutkan kembali tanda dan gejala hamil 3. Menyebutkan kembali penyebab hamil 4. Menyebutkan kembali makanan yang boleh dikonsumsi & tidak boleh dikonsumsi masing-masing 2. III. POKOK MATERI : Materi Terlampir 1. Pengertian hamil 2. Tanda dan gejala hamil 3. Penyebab hamil 4. Makanan yang boleh dimakan & tidak boleh dimakan IV. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR Metode : Ceramah dan Tanya Jawab V. PELAKSANAAN JAM/WAKTU TAHAP RESPON 3 menit Orientasi 1. Memberi salam 2. Mengingatkan kontrak 3. Menjelaskan maksud dan tujuan 4. Menanyakan kesediaan 5. Apersepsi Menjawab salam Audiens menyimak Audiens menyimak Siap mendengarkn 10 menit Kerja 1. Menjelaskan pengertian hamil 2. Menjelaskan gejala hamil 3. Menjelaskan penyebab hamil 4. Menjelaskan makanan yang boleh dimakan & tidak boleh dimakan 5. Menjelaskan penatalaksanaan hamil Mendengarkan 7 menit Terminasi 1. Melakukan evaluasi 2. Memberikan reward 3. Memberi salam penutup Mampu menjawab Audiens senang Menjawab salam VI. MEDIA Lembar Balik dan leaflet VII.SUMBER By: http://www.lampungpost.com/cetak/cetak.php?id=2004061402105177 By:http://www.blogcatalog.com/blog/sahabatsehat/c49f9bd1718dc0da97210a52bc91b07b VIII. EVALUASI 1. Persiapan : a. Materi sudah siap dan dipelajari 2 hari sebelum penkes b. Media sudah siap 2 hari sebelum penkes c. Undangan untuk peserta sudah disampaikan 2 hari sebelum penkes d. Tempat sudah siap 2 jam sebelum penkes e. SAP sudah siap 2 hari sebelum penkes 2. Proses : a. 80% peserta datang tepat waktu b. Peserta memperhatikan penjelasan perawat c. Peserta aktif bertanya atau memberikan pendapat d. Media dapat digunakan secara efektif 3. Hasil : a. Jelaskan kembali pengertian hamil b. Sebutkan kembali tanda dan gejala hamil c. Sebutkan kembali penyebab hamil d. Sebutkan kembali makanan yang boleh dimakan & tidak boleh dimakan LAMPIRAN MATERI KEHAMILAN A. Pengertian Hamil adalah sebuah proses yang diawali dengan kluarny sel telur yang matang pada saluran sel telur yang kemudian bertemu dengan sperma dan keduanya menyatu dan membentuk sel yang akan bertumbuh ( BKKBN 2004 ). Seorang ibu belum tentu dikatakan hamil apabila hanya memiliki tanda-tanda seperti terlambat haid, mual, muntah, perut dan payudara membesar karena dikatakan hamil apabila sudah terdengar bunyi denyut jantung janin serta terlihatnya tulang janin melalui Ultra Sono Grafi (USG) dan dalam foto rontgen (Mochtar, 2002). B. Patofisiologis Hamil Proses kehamilan merupakan mata rantai berkesinambungan, masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya kehamilan normal kira-kira 280 hari (40 minggu) sampai 300 hari (42 minggu) yang terhitung dari haid terakhir. Kehamilan 40 minggu disebut kehamilan cukup bulan, bila kehamilan lebih dari 42 minggu disebut kehamilan post matur. Kehamilan dibagi 3 fase yaitu trimester I (antara 0 sampai 12 minggu) trimester II (antara 12 minggu sampai 28 minggu) dan trimester III (antara 28 minggu sampai 40 minggu). C. Tanda Hamil 1. Tanda Pasti Kehamilan (Wiknjosastro, 2002) Gerakan janin pada primi-gravida dapat dirasakan oleh ibunya pada kehamilan 18 minggu, sedangkan pada multigravida pada 16 minggu, oleh karena sudah berpengalaman dari kehamilan terdahulu. Gerakan janin kadang-kadang pada kehamilan 20 minggu dapat diraba secara obyektif oleh pemeriksa, balotemen dalam uterus sudah dapat diraba pada kehamilan lebih tua. Bila dilakukan pemeriksaan dengan sinar roentgen kerangka fetus mulai dapat dilihat. Dengan alat fetal electro cardiography denyut jantung janin dapat dicatat pada kehamilan 12 minggu. Dengan stetoscope Laennec bunyi jantung janin baru dapat didengar pada kehamilan 18–20 minggu, dan juga dapat didengar bising dari uterus yang sinkron dengan nadi ibu karena pembuluh pembuluh darah uterus membesar. Dalam triwulan terasa gerakan janin lebih gesit. Bunyi jantung janin juga dapat didengar lebih jelas. Bagian-bagian besar janin, ialah kepala dan bokong, dan bagian bagian kecil, ialah kaki dan lengan, dapat pula diraba dengan jelas. Pada primi-gravida kepala janin mulai turun pada kehamilan kira-kira 36 minggu, sedang pada multi-gravida pada kira-kira 38 minggu, atau kadang-kadang baru turun pada permulaan partus. Dari keseluruhan yang diuraikan maka diagnosis pasti kehamilan dapat dibuat apabila : a. Dapat diraba dan kemudian dikenal bagian-bagian janin. b. Dapat dicatat dan didengar bunyi jantung janin dengan beberapa cara. c. Dapat dirasakan gerakan janin dan balotemen. d. Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka janin. e. Dengan Ultrosonografi (scanning) dapat diketahui ukuran kantong janin, panjang janin (crown-rump), dan diameter biparietalis hingga dapat diperkirakan tuanya kehamilan, dan selanjutnya dapat dipakai untuk menilai pertumbuhan janin. Jika diketemukan salah satu tanda pasti maka diagnose kehamilan dapat dibuat pasti. Tanda-tanda pasti baru timbul pada kehamilan yang sudah lanjut. Yaitu diatas 16 minggu tapi dengan menggunakan ultra sounografi kehamilan sudah nampak pada kehamilan 10 minggu dan bunyi jantung janin sudah dapat didengar pada kehamilan 12 minggu 2. Tanda dugaan hamil/ tanda-tanda presumptif a. Amenore Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak haid lagi. Penting diketahui tanggal hari pertama haid terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan dan perkiraan persalinan. b. Nausea (enek) dan Emisis (muntah) Enek umumnya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, disertai kadang-kadang oleh emosi. Morning Sickness dalam batas-batas tertentu keadaan ini masih fisiologik. Bila terlampau sering, dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut Hiperemisis Grafidarum. c. Mengidam (Menginginkan makanan atau minuman tertentu) Mengidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama akan tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan. d. Pingsan Sering dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai. Dianjurkan pada bulan-bulan pertama tidak berada di tempat itu. Keadaan ini akan hilang sesudah kehamilan 16 minggu. e. Payudara tegang dan membesar Keadaan ini disebabkan oleh pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktuli dan alveoli di payudara. f. Anoreksia (tidak nafsu makan) Pada bulan-bulan pertama tidak anoreksi, tetapi setelah itu nafsu makan timbul lagi. Hendaknya dijaga jangan sampai salah pengertian makan untuk “dua orang” sehingga kenaikan berat badan tidak sesuai dengan tuanya kehamilan. g. Sering kencing Kejadian ini terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan karena tertekan uterus yang mulai membesar. Pada tri wulan kedua umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus yang mulai membesar dari rongga panggul. Dan menekan kembali kandung kencing. h. Obstipasi (sulit buang air besar) Keadaan ini karena pengaruh progesterone dapat menghambat peristaltik usus. i. Pigmentasi kulit Terjadi pada usia kehamilan 12 minggu ke atas pada pipi, hidung dan dahi, kadang-kadang nampak deposit pigmen yang berlebihan, dikenal sebagai kloasma grafidarum. Areola mamae juga menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen yang berlebih daerah leher hitam (linea gresia). Pigmentasi ini terjadi karena pengaruh dari hormone steroid plasenta yang merangsang melanofor dari kulit. j. Epulis Hipertropi dari papil gusi terjadi pada trimester pertama k. Varises Sering dijumpai pada trimester terakhir. Didapat pada daerah genetalia eksterna, fosa paplitea, kaki dan betis. Pada multi gravida kadang-kadang varises ditemukan pada kehamilan terdahulu, timbul kembali pada trimester pertama. Kadang-kadang timbul varises merupakan gejala kehamilan muda.SATUAN ACARA PEMBELAJARAN IBU HAMIL Disusun oleh: Nama : HARYANTO NIM : 0901209 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN 2011 SAP SATUAN ACARA PEMBELAJARAN Diagnosa Keperawatan : Kurang pengetahuan tentang tanda gejala kehamilan berhubungan dengan kurang informasi Pokok Bahasan : Pengetahuan tentang tanda dan gejala kehamilan Sasaran : Ibu ibu pasca menikah (4 orang) Waktu : Jam 09.00 s.d. 09.20 WIB Pertemuan Ke : 1 Tanggal : 7 Mei 2011 Tempat : Di Desa Selokerto Penyuluh : Haryanto I. TIU (TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM) Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 20 menit ibu ibu mengerti tentang tanda dan gejala kehamilan. II. TIK (TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS) Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 20 menit ibu ibu mampu mengetahui : 1. Pengertian hamil 2. Menyebutkan kembali tanda dan gejala hamil 3. Menyebutkan kembali penyebab hamil 4. Menyebutkan kembali makanan yang boleh dikonsumsi & tidak boleh dikonsumsi masing-masing 2. III. POKOK MATERI : Materi Terlampir 1. Pengertian hamil 2. Tanda dan gejala hamil 3. Penyebab hamil 4. Makanan yang boleh dimakan & tidak boleh dimakan IV. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR Metode : Ceramah dan Tanya Jawab V. PELAKSANAAN JAM/WAKTU TAHAP RESPON 3 menit Orientasi 1. Memberi salam 2. Mengingatkan kontrak 3. Menjelaskan maksud dan tujuan 4. Menanyakan kesediaan 5. Apersepsi Menjawab salam Audiens menyimak Audiens menyimak Siap mendengarkn 10 menit Kerja 1. Menjelaskan pengertian hamil 2. Menjelaskan gejala hamil 3. Menjelaskan penyebab hamil 4. Menjelaskan makanan yang boleh dimakan & tidak boleh dimakan 5. Menjelaskan penatalaksanaan hamil Mendengarkan 7 menit Terminasi 1. Melakukan evaluasi 2. Memberikan reward 3. Memberi salam penutup Mampu menjawab Audiens senang Menjawab salam VI. MEDIA Lembar Balik dan leaflet VII.SUMBER By: http://www.lampungpost.com/cetak/cetak.php?id=2004061402105177 By:http://www.blogcatalog.com/blog/sahabatsehat/c49f9bd1718dc0da97210a52bc91b07b VIII. EVALUASI 1. Persiapan : a. Materi sudah siap dan dipelajari 2 hari sebelum penkes b. Media sudah siap 2 hari sebelum penkes c. Undangan untuk peserta sudah disampaikan 2 hari sebelum penkes d. Tempat sudah siap 2 jam sebelum penkes e. SAP sudah siap 2 hari sebelum penkes 2. Proses : a. 80% peserta datang tepat waktu b. Peserta memperhatikan penjelasan perawat c. Peserta aktif bertanya atau memberikan pendapat d. Media dapat digunakan secara efektif 3. Hasil : a. Jelaskan kembali pengertian hamil b. Sebutkan kembali tanda dan gejala hamil c. Sebutkan kembali penyebab hamil d. Sebutkan kembali makanan yang boleh dimakan & tidak boleh dimakan LAMPIRAN MATERI KEHAMILAN A. Pengertian Hamil adalah sebuah proses yang diawali dengan kluarny sel telur yang matang pada saluran sel telur yang kemudian bertemu dengan sperma dan keduanya menyatu dan membentuk sel yang akan bertumbuh ( BKKBN 2004 ). Seorang ibu belum tentu dikatakan hamil apabila hanya memiliki tanda-tanda seperti terlambat haid, mual, muntah, perut dan payudara membesar karena dikatakan hamil apabila sudah terdengar bunyi denyut jantung janin serta terlihatnya tulang janin melalui Ultra Sono Grafi (USG) dan dalam foto rontgen (Mochtar, 2002). B. Patofisiologis Hamil Proses kehamilan merupakan mata rantai berkesinambungan, masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya kehamilan normal kira-kira 280 hari (40 minggu) sampai 300 hari (42 minggu) yang terhitung dari haid terakhir. Kehamilan 40 minggu disebut kehamilan cukup bulan, bila kehamilan lebih dari 42 minggu disebut kehamilan post matur. Kehamilan dibagi 3 fase yaitu trimester I (antara 0 sampai 12 minggu) trimester II (antara 12 minggu sampai 28 minggu) dan trimester III (antara 28 minggu sampai 40 minggu). C. Tanda Hamil 1. Tanda Pasti Kehamilan (Wiknjosastro, 2002) Gerakan janin pada primi-gravida dapat dirasakan oleh ibunya pada kehamilan 18 minggu, sedangkan pada multigravida pada 16 minggu, oleh karena sudah berpengalaman dari kehamilan terdahulu. Gerakan janin kadang-kadang pada kehamilan 20 minggu dapat diraba secara obyektif oleh pemeriksa, balotemen dalam uterus sudah dapat diraba pada kehamilan lebih tua. Bila dilakukan pemeriksaan dengan sinar roentgen kerangka fetus mulai dapat dilihat. Dengan alat fetal electro cardiography denyut jantung janin dapat dicatat pada kehamilan 12 minggu. Dengan stetoscope Laennec bunyi jantung janin baru dapat didengar pada kehamilan 18–20 minggu, dan juga dapat didengar bising dari uterus yang sinkron dengan nadi ibu karena pembuluh pembuluh darah uterus membesar. Dalam triwulan terasa gerakan janin lebih gesit. Bunyi jantung janin juga dapat didengar lebih jelas. Bagian-bagian besar janin, ialah kepala dan bokong, dan bagian bagian kecil, ialah kaki dan lengan, dapat pula diraba dengan jelas. Pada primi-gravida kepala janin mulai turun pada kehamilan kira-kira 36 minggu, sedang pada multi-gravida pada kira-kira 38 minggu, atau kadang-kadang baru turun pada permulaan partus. Dari keseluruhan yang diuraikan maka diagnosis pasti kehamilan dapat dibuat apabila : a. Dapat diraba dan kemudian dikenal bagian-bagian janin. b. Dapat dicatat dan didengar bunyi jantung janin dengan beberapa cara. c. Dapat dirasakan gerakan janin dan balotemen. d. Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka janin. e. Dengan Ultrosonografi (scanning) dapat diketahui ukuran kantong janin, panjang janin (crown-rump), dan diameter biparietalis hingga dapat diperkirakan tuanya kehamilan, dan selanjutnya dapat dipakai untuk menilai pertumbuhan janin. Jika diketemukan salah satu tanda pasti maka diagnose kehamilan dapat dibuat pasti. Tanda-tanda pasti baru timbul pada kehamilan yang sudah lanjut. Yaitu diatas 16 minggu tapi dengan menggunakan ultra sounografi kehamilan sudah nampak pada kehamilan 10 minggu dan bunyi jantung janin sudah dapat didengar pada kehamilan 12 minggu 2. Tanda du
galihaxzen.com
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
IBU HAMIL
Disusun oleh:
Nama : HARYANTO
NIM : 0901209
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
2011
SAP
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
Diagnosa Keperawatan : Kurang pengetahuan tentang tanda gejala kehamilan berhubungan dengan kurang informasi
Pokok Bahasan : Pengetahuan tentang tanda dan gejala kehamilan
Sasaran : Ibu ibu pasca menikah (4 orang)
Waktu : Jam 09.00 s.d. 09.20 WIB
Pertemuan Ke : 1
Tanggal : 7 Mei 2011
Tempat : Di Desa Selokerto
Penyuluh : Haryanto
I. TIU (TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM)
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 20 menit ibu ibu mengerti tentang tanda dan gejala kehamilan.
II. TIK (TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS)
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 20 menit ibu ibu mampu mengetahui :
- Pengertian hamil
- Menyebutkan kembali tanda dan gejala hamil
- Menyebutkan kembali penyebab hamil
- Menyebutkan kembali makanan yang boleh dikonsumsi & tidak boleh dikonsumsi masing-masing 2.
III. POKOK MATERI : Materi Terlampir
- Pengertian hamil
- Tanda dan gejala hamil
- Penyebab hamil
- Makanan yang boleh dimakan & tidak boleh dimakan
IV. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
Metode : Ceramah dan Tanya Jawab
V. PELAKSANAAN
JAM/WAKTU | TAHAP | RESPON |
3 menit | Orientasi 1. Memberi salam 2. Mengingatkan kontrak 3. Menjelaskan maksud dan tujuan 4. Menanyakan kesediaan 5. Apersepsi | Menjawab salam Audiens menyimak Audiens menyimak Siap mendengarkn |
10 menit | Kerja 1. Menjelaskan pengertian hamil 2. Menjelaskan gejala hamil 3. Menjelaskan penyebab hamil 4. Menjelaskan makanan yang boleh dimakan & tidak boleh dimakan 5. Menjelaskan penatalaksanaan hamil | Mendengarkan |
7 menit | Terminasi 1. Melakukan evaluasi 2. Memberikan reward 3. Memberi salam penutup | Mampu menjawab Audiens senang Menjawab salam |
VI. MEDIA
Lembar Balik dan leaflet
VII.SUMBER
VIII. EVALUASI
1. Persiapan :
a. Materi sudah siap dan dipelajari 2 hari sebelum penkes
b. Media sudah siap 2 hari sebelum penkes
c. Undangan untuk peserta sudah disampaikan 2 hari sebelum penkes
d. Tempat sudah siap 2 jam sebelum penkes
e. SAP sudah siap 2 hari sebelum penkes
2. Proses :
a. 80% peserta datang tepat waktu
b. Peserta memperhatikan penjelasan perawat
c. Peserta aktif bertanya atau memberikan pendapat
d. Media dapat digunakan secara efektif
3. Hasil :
a. Jelaskan kembali pengertian hamil
b. Sebutkan kembali tanda dan gejala hamil
c. Sebutkan kembali penyebab hamil
d. Sebutkan kembali makanan yang boleh dimakan & tidak boleh dimakan
LAMPIRAN MATERI
KEHAMILAN
A. Pengertian
Hamil adalah sebuah proses yang diawali dengan kluarny sel telur yang matang pada saluran sel telur yang kemudian bertemu dengan sperma dan keduanya menyatu dan membentuk sel yang akan bertumbuh ( BKKBN 2004 ). Seorang ibu belum tentu dikatakan hamil apabila hanya memiliki tanda-tanda seperti terlambat haid, mual, muntah, perut dan payudara membesar karena dikatakan hamil apabila sudah terdengar bunyi denyut jantung janin serta terlihatnya tulang janin melalui Ultra Sono Grafi (USG) dan dalam foto rontgen (Mochtar, 2002).
B. Patofisiologis Hamil
Proses kehamilan merupakan mata rantai berkesinambungan, masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya kehamilan normal kira-kira 280 hari (40 minggu) sampai 300 hari (42 minggu) yang terhitung dari haid terakhir. Kehamilan 40 minggu disebut kehamilan cukup bulan, bila kehamilan lebih dari 42 minggu disebut kehamilan post matur. Kehamilan dibagi 3 fase yaitu trimester I (antara 0 sampai 12 minggu) trimester II (antara 12 minggu sampai 28 minggu) dan trimester III (antara 28 minggu sampai 40 minggu).
C. Tanda Hamil
1. Tanda Pasti Kehamilan (Wiknjosastro, 2002)
Gerakan janin pada primi-gravida dapat dirasakan oleh ibunya pada kehamilan 18 minggu, sedangkan pada multigravida pada 16 minggu, oleh karena sudah berpengalaman dari kehamilan terdahulu. Gerakan janin kadang-kadang pada kehamilan 20 minggu dapat diraba secara obyektif oleh pemeriksa, balotemen dalam uterus sudah dapat diraba pada kehamilan lebih tua. Bila dilakukan pemeriksaan dengan sinar roentgen kerangka fetus mulai dapat dilihat. Dengan alat fetal electro cardiography denyut jantung janin dapat dicatat pada kehamilan 12 minggu. Dengan stetoscope Laennec bunyi jantung janin baru dapat didengar pada kehamilan 18–20 minggu, dan juga dapat didengar bising dari uterus yang sinkron dengan nadi ibu karena pembuluh pembuluh darah uterus membesar. Dalam triwulan terasa gerakan janin lebih gesit. Bunyi jantung janin juga dapat didengar lebih jelas. Bagian-bagian besar janin, ialah kepala dan bokong, dan bagian bagian kecil, ialah kaki dan lengan, dapat pula diraba dengan jelas. Pada primi-gravida kepala janin mulai turun pada kehamilan kira-kira 36 minggu, sedang pada multi-gravida pada kira-kira 38 minggu, atau kadang-kadang baru turun pada permulaan partus. Dari keseluruhan yang diuraikan maka diagnosis pasti kehamilan dapat dibuat apabila :
a. Dapat diraba dan kemudian dikenal bagian-bagian janin.
b. Dapat dicatat dan didengar bunyi jantung janin dengan beberapa cara.
c. Dapat dirasakan gerakan janin dan balotemen.
d. Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka janin.
e. Dengan Ultrosonografi (scanning) dapat diketahui ukuran kantong janin, panjang janin (crown-rump), dan diameter biparietalis hingga dapat diperkirakan tuanya kehamilan, dan selanjutnya dapat dipakai untuk menilai pertumbuhan janin.
Jika diketemukan salah satu tanda pasti maka diagnose kehamilan dapat dibuat pasti. Tanda-tanda pasti baru timbul pada kehamilan yang sudah lanjut. Yaitu diatas 16 minggu tapi dengan menggunakan ultra sounografi kehamilan sudah nampak pada kehamilan 10 minggu dan bunyi jantung janin sudah dapat didengar pada kehamilan 12 minggu
2. Tanda dugaan hamil/ tanda-tanda presumptif
a. Amenore
Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak haid lagi. Penting diketahui tanggal hari pertama haid terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya kehamilan dan perkiraan persalinan.
b. Nausea (enek) dan Emisis (muntah)
Enek umumnya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, disertai kadang-kadang oleh emosi.
Morning Sickness dalam batas-batas tertentu keadaan ini masih fisiologik. Bila terlampau sering, dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut Hiperemisis Grafidarum.
c. Mengidam (Menginginkan makanan atau minuman tertentu)
Mengidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama akan tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan.
d. Pingsan
Sering dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai. Dianjurkan pada bulan-bulan pertama tidak berada di tempat itu. Keadaan ini akan hilang sesudah kehamilan 16 minggu.
e. Payudara tegang dan membesar
Keadaan ini disebabkan oleh pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktuli dan alveoli di payudara.
f. Anoreksia (tidak nafsu makan)
Pada bulan-bulan pertama tidak anoreksi, tetapi setelah itu nafsu makan timbul lagi. Hendaknya dijaga jangan sampai salah pengertian makan untuk “dua orang” sehingga kenaikan berat badan tidak sesuai dengan tuanya kehamilan.
g. Sering kencing
Kejadian ini terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan karena tertekan uterus yang mulai membesar. Pada tri wulan kedua umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus yang mulai membesar dari rongga panggul. Dan menekan kembali kandung kencing.
h. Obstipasi (sulit buang air besar)
Keadaan ini karena pengaruh progesterone dapat menghambat peristaltik usus.
i. Pigmentasi kulit
Terjadi pada usia kehamilan 12 minggu ke atas pada pipi, hidung dan dahi, kadang-kadang nampak deposit pigmen yang berlebihan, dikenal sebagai kloasma grafidarum. Areola mamae juga menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen yang berlebih daerah leher hitam (linea gresia). Pigmentasi ini terjadi karena pengaruh dari hormone steroid plasenta yang merangsang melanofor dari kulit.
j. Epulis Hipertropi dari papil gusi terjadi pada trimester pertama
k. Varises
Sering dijumpai pada trimester terakhir. Didapat pada daerah genetalia eksterna, fosa paplitea, kaki dan betis. Pada multi gravida kadang-kadang varises ditemukan pada kehamilan terdahulu, timbul kembali pada trimester pertama. Kadang-kadang timbul varises merupakan gejala kehamilan muda.Hubungan sek dalam Kehamilan
SATUAN ACARA PENYULUHAN
MATERNITAS
Tugas ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Maternitas
Dosen Pengampu Herniyatun S. Kep. Ns. Sp Mat
PRODI DIII KEPERAWATAN
STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG
2010
SATUAN ACARA PENYULUHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Diagnosa keperawatan : Risiko abortus berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang berhubungan seksual selama kehamilan.
Topik : Berhubungan sek selama kehamilan
Subtopik : Hubungan Seksual Dalam Kehamilan
Sasaran : Keluarga Tn. T dan Ny. T RT 04/RW 05 Desa Kosambi
Waktu : 1 x 30 menit
Pertemuan ke : Pertama
Tanggal : 26 April 2010
Tempat : Rumah Tn. T RT 04/RW 05 Desa Kosambi
Penyuluh : Azzahrawaani Martgreat
Mahasiswa STIKES Muhammadiyah Gombong
I. Tujuan Intruksional Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan klien mampu memahami tentang keamanan hubungan seksual dalam kehamilan.
II. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit klien diharapkan mampu:
1. Menyebutkan kembali pengertian seksualitas
2. Menyebutkan kembali hal-hal yang aman dalam melakukan hubungan seksual selama kehamilan
3. Menyebutkan kembali manfaat berhubungan dalam kehamilan.
4. Termotivasi untuk menjaga janin/bayi bersama pasangan
III. Pokok Materi
1. Pengertian Seksualitas
2. Hal-hal yang diperhatikan dalam kehamilan
3. Manfaat berhubungan selama kehamilan
4. Posisi berhubungan seks yang aman pada ibu hamil
IV. Kegiatan Belajar Mengajar
1. Metode : Ceramah
Diskusi
2. Strategi Pelaksanaan
No | Waktu | Penyuluh | Respon Audiens |
1. | 5 menit pertama (Pra interaksi ) | 1. Mengucapkan salam 2. Menanyakan keadaan 3. Menyampaikan tujuan 4. Mengingatkan kontrak 5. Menyakan kesiapan | Ø Menjawab salam Ø Keadaan audiens baik Ø Mengerti tujuan Ø Mengingat kontrak Ø Siap mendengarkan |
2. | 15 menit (Interaksi) | 1. Menjelaskan materi a. Pengertian Seksualitas b. Hal-hal yang diperhatikan dalam kehamilan c. Manfaat berhubungan selama kehamilan d. Posisi berhubungan seks yang aman pada ibu hamil 2. Memberikan kesempatan klien untuk bertanya | Ø Mendengarkan Ø Saling Tanya jawab |
4. | 10 menit (Terminasi) | 1. Menyimpulkan hasil penjelasan 2. Evaluasi keberhasilan penkes 3. Memberikan reinforcement 4. Salam penutup | Ø Mengerti materi Ø Mampu menjawab Ø Sangat senang Ø Menjawab salam |
V. Media dan Sumber
1. Media
a. Leaflet
b. Lembar balik
2. Sumber
Mary, Nolan. 2004. Kehamilan Dan Melahirkan. Arcan : Jakarta.
VI. Evaluasi
1. Evaluasi Persiapan
a. Materi sudah siap dan dipelajari 2 hari sebelum penkes.
b. Media sudah siap 2 hari sebelum penkes.
c. Kontrak dengan klien sudah disampaikan 2 hari sebelum penkes.
d. Tempat sudah siap 2 jam sebelum penkes.
e. SAP sudah siap 2 hari sebelum pemkes
2. Evaluasi Proses
a. Klien hadir tepat waktu
b. Klien penkes mendengarkan penjelasan penyaji
c. Klien aktif bertanya
d. Media dapat dipergunakan dengan baik
e. Penyaji menguasai materi
3. Evaluasi Hasil
a. Menyebutkan kembali pengertian seksualitas
b. Menyebutkan kembali hal-hal yang aman dalam melakukan hubungan seksual selama kehamilan
c. Menyebutkan kembali manfaat berhubungan dalam kehamilan
d. Posisi berhubungan seks yang aman bagi ibu hamil
e. Termotivasi untuk menjaga janin/bayi bersama pasangan
VII. Materi
Lampiran materi
1. Pengertian Seksualitas
Seksualitas adalah ungkapan dari dua individu akan perasaan, hasil kasih sayang, saling menghargai, perhatian dan saling menyenangkan satu sama lain. Tidak hanya terbatas hanya di tempat tidur dan bagian tubuh.
Tujuan
§ Sebagai ungkapan kasih sayang antara suami istri
§ Untuk mendapatkan kesenangan
§ Untuk mengatasi gejala psikologis yang bisa berpengaruh pada kehamilan dan persalinan
2. Hal-hal Yang Diperhatikan Dalam Berhubungan Selama Kehamilan
Seks selama kehamilan, Amankah? Untuk menjawab semua pertanyaan di atas, ada hal penting yang pertama-tama harus dilakukan oleh pasangan suami isteri, yaitu periksakan dan konsultasikan dulu kehamilannya ke dokter kandungan untuk memastikan bahwa kandungannya sehat dan normal. Jika, telah diketahui bahwa kandungannya sehat dan normal, maka jawabannya adalah ibu hamil boleh melakukan hubungan seks seperti biasa dan kapan saja bisa dilakukan.
Jadi seks akan aman jika kehamilannya Normal. Hubungan seks tidak akan melukai bayi karena bayi terlindung secara alamiah oleh selaput lendir yang menutup jalan lahir, yang sekaligus melindunginya terhadap kuman yang dapat masuk ke dalam pintu rahim. Selain itu, bayi berada di dalam kantung rahim yang berisi cairan ketuban yang juga melindunginya.
Selama atau setelah melakukan hubungan seksual atau orgasme, biasanya ibu hamil akan mengalami kontraksi rahim di mana rahim terasa keras selama beberapa menit, hal ini normal dan merupakan bagian dari orgasme bukan menjadi tanda adanya masalah pada bayi dalam kandungan. Hindari berhubungan seks jika selama atau setelah berhubungan mengalami suatu gejala yang tidak biasa seperti rasa nyeri, kontraksi/kram yang terus menerus dan terjadi perdarahan.
Hubungan seks saat kehamilan akan benar-benar menimbulkan banyak permasalahan bahkan beresiko jika kehamilan sang isteri termasuk ke dalam kehamilan dengan kategori resiko tinggi atau adanya indikasi terjadi komplikasi. Berhubungan seks disarankan tidak dilakukan jika terindikasi dapat menyebabkan bahaya pada kehamilan, hal ini biasanya disarankan bagi kasus-kasus seperti:
Ø Air ketuban sudah pecah
Ø Telah terjadinya pembukaan jalan lahir
Ø Riwayat Kelahiran prematur
Ø Pasangan menderita Sexual Transmitted Disease (STD) / penyakit seks yang menular
Saat sebaiknya membatasi hubungan seks pada tiga bulan pertama Pasalnya, jika hubungan seksual dipaksakan pada masa tiga bulan pertama usia kehamilan, dikhawatirkan bisa terjadi keguguran spontan.
Selain tiga bulan pertama kehamilan, pasangan sebaiknya juga lebih berhati-hati dalam melakukan hubungan seksual pada saat tiga bulan menjelang waktu melahirkan. Sebab, menurut Wimpie, dikhawatirkan terjadi kelahiran dini.
3. Manfaat Melakukan Hubungan Seksual Selama Kehamilan
Ada sebagian orang berteori, hubungan seks pada usia kehamilan tua akan mempermudah kelahiran karena pada saat itu terjadi kekejangan pada otot rahim. Yang terjadi ialah, pria mengalami ejakulasi dan sperma masuk ke vagina. Di dalam sperma terdapat prostaglandin, yakni hormon yang bisa menimbulkan kontraksi. Bagian dari prostaglandin ini memang bisa menyebabkan kekejangan otot rahim, meski konsentrasinya tak cukup besar untuk menimbulkan kekejangan. Justru kekejangan lebih sering dan lebih kuat karena orgasme.
Jadi, selama tak menjadi beban bagi istri, hubungan intim selama hamil tak jadi masalah. Lain hal jika istri kehilangan dorongan seksual dan hanya melakukan hubungan seksual demi memuaskan suami, bisa-bisa hanya akan menjadi beban baginya.
Intinya, hubungan seksual yang baik adalah hubungan yang dilakukan untuk kepentingan bersama antara suami dan istri. Karena bagaimana pun, hubungan seksual yang baik merupakan bentuk hubungan komunikasi yang paling dalam antara pasangan suami istri.
4. Posisi Berhubungan Seks Yang Aman Bagi Ibu Hamil
Berbaring atau terlentang adalah posisi yang perlu dihindari oleh ibu hamil, karena hal ini dapat membuat vena rahim menekan vena besar, jadi posisi misionaris dimana pria berada di atas tubuh wanita, tidak lagi menjadi posisi ideal bagi ibu hamil. Yang paling penting dari posisi berhubungan seks adalah jangan meletakan berat badan pria ke perut ibu hamil atau batasilah tekanan-tekanan di perut ibu hamil.
Ada beberapa posisi yang dapat dilakukan saat berhubungan seks dengan ibu hamil:
Posisi ibu hamil di atas
posisi ini merupakan posisi yang paling baik digunakan oleh ibu hamil, karena dalam posisi ini ibu hamil dapat mengontrol kedalaman dan kecepatan penetrasi.
Posisi berbaring miring
posisi berbaring miring berhadapan mungkin dapat dilakukan saat pertengahan kehamilan ketika perut belum terlalu besar. Namun jika, perut ibu hamil sudah mulai membesar, posisi miring ini dapat dilakukan dengan posisi suami berada di belakang ibu hamil
Posisi ibu hamil berlutut
Ibu hamil berlutut dan dibantu dengan meletakan bantal di bawah perutnya dengan tujuan mengganjal, dan suami dapat melakukan penetrasi dari belakang
Posisi ibu hamil duduk
Posisi ini juga memungkinkan ibu hamil mengontrol kedalaman dan kecepatan penetrasi. posisi ini biasanya dilakukan pada kehamilan pertengahan ketika tidak memerlukan banyak gerakan. Suami duduk dan ibu hamil duduk di atasnya saling berhadapan, atau jika kehamilan sudah membesar, ibu hamil bisa duduk sambil membelakangi suami
SEKS DALAM KEHAMILAN, AMANKAH????
Langganan:
Postingan (Atom)